Kreatifitas Anak / Karya Seni 3D & 2D (Repshi Putri Yuliani & Julius Candra)
22 Januari 2019 11:05:15 WIB
(Kernen, Ngunut. Kamis, 17 Januari 2019)
Sebuah program yang diberi nama “Karya Seni 3D & 2D” atau bisa juga disebut dengan “Kreatifitas Anak” merupakan program dari Kelompok 1 dan 2 KKN USD angkatan LVII yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas anak, system motoric anak, serta mempererat pertemanan antar anak melalui sosialisasi yang mereka lakukan ketika melaksanakan program ini.
Program ini akan dilaksanakan 3 kali yaitu pada tanggal 17, 21, dan 24 Januari 2019. Adapun kreatifitas yang dibuat ialah membentuk karya 3D dari stick es krim yang bisa dirangkat menjadi berbagai bentuk. Contohnya kotak pensil, bingkai foto, rumah-rumahan, dan masih banyak lagi. Kreatifitas ini berlangsung selama 2 pertemuan yaitu di tanggal 17 dan 21 karena waktu tidak cukup hanya sehari. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 15.00 sampai dengan 17.00. Dengan dilaksanakan selama 2 hari, anak-anak dapat membuat karya dengan sangat baik termasuk memberi warna pada hasil karya mereka.
Ada 22 anak-anak dari Dusun Kernen yang hadir dalam kegiatan ini. Anak-anak dusun Kernen terlihat sangat antusias dan memiliki kreatifitas yang sangat tinggu dalam mengikuti kegiatan ini.terlihat dari hasil karya mereka yang sangat bagus. Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini dapat mengakrabkan satu dengan lainnya dan terus berlanjut sehingga anak-anak dapat mengingkatkan kreatifitas mereka dengan benda-benda yang ada disekitar mereka. (KKN USD Angkatan LVII, Kelompok 1 dan 2)
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Pelatihan Konseling dan Terapeutik bagi ODDP dan Caregiver di Kalurahan Ngunut
- Penyaluran BLT DD Tahap Ke-11 bulan November 2024
- Posyandu Rutin Remaja Kalurahan Ngunut
- Posyandu Balita dan Ibu Hamil di Padukuhan Ngunut Lor
- Kegiatan Posyandu Rutin di Padukuhan Kernen
- Posyandu Lansia di Padukuhan Ngunut Tengah
- Posyandu Rutin di Padukuhan Ngunut Tengah