Ibu Hamil Jangan Sampai Kekurangan Yodium
Ajeks 21 Oktober 2016 11:27:40 WIB
Kekurangan yodium atau iodium pada ibu hamil, dapat berdampak buruk bagi kesehatan bayi yang dikandungnya. Bayi dalam kandungan akan kekurangan iodium, sehingga mengalami gangguan tiroid atau kekurangan hormon tiroid (hipotiroid).
"Kalau iodium ibu hamil kurang, pada bayi juga kurang. Produksi hormon tiroid turun, jadi hipotiroid terjadi sejak dalam kandungan," ujar dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Endokrin dan Metabolik Diabetes Achmad Rudijanto di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Hormon tiroid dibutuhkan untuk metabolisme tubuh. Kekurangan hormon tiroid, menyebabkan otak anak tidak berkembang, sehingga anak akan mengalami keterbelakangan mental. Anak bisa mengalami gangguan pertumbuhan.
Rudi yang juga dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) ini mengatakan, keterbelakangan mental pada anak bisa dicegah, jika dideteksi sejak baru lahir. Untuk itu, skrining Hipotiroid Kongenital penting dilakukan pada bayi yang baru lahir.
Rudi menjelaskan, sesuai standar yang ditetapkan WHO, kebutuhan iodium per hari untuk ibu hamil dan menyusui adalah 200 mikrogram. Jumlah ini lebih banyak dibanding orang dewasa yang tidak hamil, yaitu 150 mikrogram per hari.
Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, perlu sosialisasi mengenai pentingnya asupan iodium bagi ibu hamil.
"Sebenarnya kebutuhan iodium enggak banyak, tapi harus ada. Jadi, harus ada gerakan makan ikan laut. Kalau makan garam, makanlah yang beryodium,"
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Penyaluran BLT DD Tahap Ke-11 bulan November 2024
- Posyandu Rutin Remaja Kalurahan Ngunut
- Posyandu Balita dan Ibu Hamil di Padukuhan Ngunut Lor
- Kegiatan Posyandu Rutin di Padukuhan Kernen
- Posyandu Lansia di Padukuhan Ngunut Tengah
- Posyandu Rutin di Padukuhan Ngunut Tengah
- Penyaluran BLT DD Tahap Ke-10 bulan Oktober 2024