Sekarang Jagung Bisa Jadi Nasi
Ajeks 21 Oktober 2016 11:19:15 WIB
Beras, hingga saat ini masih menjadi bahan makanan utama mayoritas penduduk Indonesia. Meski terdapat banyak bahan makanan pengganti dan memiliki kandungan gizi yang setara, namun orang merasa belum makan jika belum mengonsumsi nasi.
Ketergantungan masyarakat dalam mengonsumsi nasi dari beras padi agaknya perlu direm secara perlahan. Saat ini, telah banyak produk bahan makanan pokok yang kandungan gizinya tak kalah dengan beras padi.
Salah satunya adalah beras jagung. Kini, sudah mulai banyak rumah makan di kota-kota besar yang menyuguhkan nasi jagung. Dengan paduan lauk ala kampung, tak jarang para pengunjung memilih menu ini sembari bernostalgia saat hidup di desa.
Mengonsumsi nasi jagung, sebetulnya sudah biasa dilakukan oleh nenek moyang kita. Namun di zaman yang kian maju, kebiasaan tersebut mulai pudar. Masyarakat lebih memilih nasi beras padi sebagai makanan utamanya.
Perlu menghidupkan kembali kebiasaan para pendahulu kita dalam mengonsumsi jagung, karena dengan mengonsumsi nasi jagung jauh lebih sehat dibandingkan makan nasi beras padi. Terbukti orang-orang zaman dulu yang makan nasi jagung, mereka tetap bugar meskipun sudah tua.
Sampai saat ini kendala dalam mengubah pola konsumsi masyarakat dari beras nasi ke beras jagung adalah skala produksi beras jagung masih sedikit. Sehingga perlu keberanian bagi para produsen beras jagung menyediakan bahan makanan tersebut setiap saat dalam skala besar. Selain itu perlu dukungan masyarakat juga secara perlahan dengan mengubah pola konsumsi dari beras nasi ke beras jagung.
Pengolahan
Dengan adanya teknologi tepat guna, dalam memproses beras jagung dapat diproses langsung mejadi beras jagung. Sedangkan dulu bisa berhari-hari dalam memproses menjadi beras jagung, karena prosesnya mulai dari peredaman, pengeringan, penggilingan, hingga mengolahnya.
Untuk pengolahan beras jagung tidak berbeda dengan beras nasi, hanya saja pengolahan beras jagung membutuhkan air lebih banyak. Apabila memasak beras nasi per liternya membutuhkan air paling sedikit 1 liter, sedangkan beras jagung per liternya membutuhkan 3 liter air untuk memasaknya.
Perlu edukasi
Sekalipun menyantap nasi jagung bukan hal baru di kalangan masyarakat, namun untuk memasarkan beras jagung bukan perkara mudah. Butuh edukasi ulang kepada masyarakat mengenai keunggulan dan manfaat mengonsumsi nasi jagung. Sehingga perlu melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai keunggulan beras jagung. Salah satu dasar yang dapat diterapkan sesuai dengan kandungan gizi beras jagung adalah pengelola rumah sakit. Para pengelola rumah sakit bisa menggunakan nasi jagung untuk para pasien diabetes dan lainnya, sebagai pengganti nasi beras padi. Dikarenakan beras jagung memiliki waktu pencernaan yang lebih lama, sehingga proses pembentukan gula dalam tubuh pun menjadi lambat. Selain itu para pengusaha katering bisa menjadikan nasi jagung sebagai varian produk menunya.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- KEGIATAN POSYANDU LANSIA PADUKUHAN NGUNUT LOR
- KEGIATAN POSYANDU LANSIA PADUKUHAN KERNEN
- SEKOLAH LANSIA SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN HIDUP LANSIA
- Cuti Bersama Hari Raya Waisak 2025 M
- INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KALURAHAN TAHUN 2024 KEPADA MASYARAKAT
- Forum Keistimewaan Kapanewon Playen Tahun 2025
- Apel Pamong Kalurahan Ngunut: Lurah Ajak Tingkatkan Semangat Pelayanan kepada Masyarakat